Senin, 13 Juli 2009

bahasa dan kekuasaan

Ryan Sugiarto

setelah sekian banyak bahasa ibu sayup-sayup terdengar dan kemudian tenggelam untuk hilang, muncul bahasa yang berkuasa. ia dinamakan dengan bahasa internasional, dimana semua oang yang berkeinginan kemana-mana tanpa kendala, ia harus menguasainya.

bahasa yang berkuasa itulah yang dinamakan sebagai bahasa dunia. dan dewasa. ada beberapa bahsa dunia yang mulai menunjukkan kuasannya. bahasa Inggris (inggris, amerika, singapur), perancis, dan kemudian bahasa cina. bahasa inilah yang kian hari penuturnya kian banyak.

kenapa bahasa berkuasa? karena bahasa sudah menempatkan diri pada bagian yang menentukan apa dan bagaimana penuturnya bisa diterima lebih luas. yang berbahasa inggris fasih akan lebih mudah bergaul dengan dunia di belahan lain, dalam aspek apapun. termasuk Cina, yang mulai menjadi bahasa bisnis,oleh karena perekonomian cina yang tumbuh peast dan mulai merangsek ke berbagai penjuru dunia. para penutur bahasa di luar ketiga bahasa itu kemudain berlomba-lomba menguasainya untuk mendekatkan diri dengan pemilik imperium bisnis yang menuturkan basahasa tesebut.
dalam pergaulan, yang menguasai bahasa internasional ini yang mendpat kesempatan untuk apa yang diinginkan. tidak di dunia bisns, dunia pariwisata, atau pun dunia akademik, semuanya menengadahkan wajahnya, mengarahkan wajahnya menuju kekuasaan bahasa ini.

perkembangan ini didukung oleh penguasa negra yang membekali waganya saja dengan bahasa internasional, tetapi mengabaikan bahasa lokal. negara melupakan dan menutup mata bahwa ada sebagian besar bahsa ibu di bagian negerannya mengalami kepunahan penuturnya. dan ia tak membuat kebijaka apapau tentang kondisi bahasa yang seperti ini.

maka lengkaplah sudah yang bernama kekuasaan itu. dari sisi manapun. semunya begerak kearah pusat. sementara yang peri-peri kembang kempis memakali delima. hayut dan atau mempertahankan.

seorang tua berkata: bukankan akan lebih baik jika keduannya kita rengkuhi. menguasai bahsa yang berkuasa atas dunia tiu, sembari mengayoni, nguri-uri bahasa ibu kita. membincangkahnya dengan anak cucu untuk nguri-uri bahasa itu.
keduannya bisa dilakukan dengan kegembiraan dan kemanfaatan masing-masing.semoga.


[270609]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar