Mixed Methods muncul dalam kurun waktu akhir tahun 1950 an. Baru
pada kurun 90 an metode mixed method ini menjadi metode tersendiri. Penelitian
dengan menggunakan metode ini bisa diidentifikasi dari beberapa hal, yaitu:
dari judul penelitian, cara mendapatkan data, dan bentuk pertanyaan penelitian
yang diajukan oleh peneliti.
Ada beberapa desain dalam mixed method. Pertama desain triangulasi, peneliti
memprioritaskan pada kedua data dari metode kuantitatif dan kualitiatif secara simultan.
Peneliti membandingkan data yang diperoleh, mana yang sama, mana yang tidak
sama dari kedua data tersebut.
Kedua
adalah desain eksplanatori. Peneliti memprioritaskan data kuantitatif, dan
analisisnya. Kemudian peneliti menggunakan kualitatif untuk mendefinisikan
ulang hasil dari metode penelitian kuantatif.
Ketiga
eskparatory desain. Peneliti menggunakan data dan analisis dengan menggunakan
metode kualitatif terlebih dahulu, peneliti kemudian menindaklajuti dengan
metode penelitian kuan kuantitafif.
Keunggulan dari metode mixed adalah bahwa metode ini memberikan
banyak gambaran yang lebih komplit tentang persoalan atau masalah penelitian. Keunggulan
lainnya adalah menyandingkan atau menyatukan data kuantitatif dan kualitatif,
sehingga memiliki data yang lebih kaya.
Dikelas ini kemudian juga disinggung beberapa
kelemahan menggunakan mixed method. Diantarnya adalah, dibutuhkan latihan berulang
untuk menjalankan metode ini. Metode ini membutuhkan biaya dan waktu yang lebih
banyak dibandingkan dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitiatif
secara mandiri. Selanjutnya tidak semua audience terbuka dalam menggunakan
metode ini.
Meskipun disampaikan secara sekilas metode ini
sesungguhnya mempunyai cara pelaksanaan yang sangat kompleks. Selain menggabungkan
dua paradigm berbeda dalam dunia penelitian kuanitiatf dan kualitiatif, metode
mixed method juga mempunyai banyak kompleksitas dalam penulisan dan pelaporan
hasil penelitiannya.
Oleh sebab itulah kenapa metode ini menjadi penting
untuk diikuti perkembangannya.Selain menawarkan sisi yang lebih komprehensif,
metode ini juga memungkinkan pengembangan keilmuan yang “tidak kering” jika
hanya menggunakan metode kuantitatif semata. []
Kualitatif
Jurnal No.10/I/13 Desember 2011