Salah satu metode yang sering dipakai dalam
penelitian kualitatif adalah metode triangulasi. Pertemuan minggu ini membahas
dan melihat perkembangan metode triangulasi. Pada dasarnya triangulasi adalah proses
membandingkan, mereview, dan menganalisa masalah dengan sumber yang berbeda. Tujuannya
untuk meminimalisir bias dari satu metode yang dipakai. Triangulasi bisa merupakan kombinasi metode,
perspektif, atau pelaku investigasi (peneliti), data, dan teori.
Triangulasi
pada data misalnya mengumpulkan data dari berbagai responden yang berbeda, dari
berbagai situasi dan setting
yang bebeda. Dari sisi partisipan misalnya data triangulasi dari kepala sekolah,
guru, officer, dan siswa. Atau perolehn
data dari sekolah yang berbeda,
dan lainnya.
Dari
sisi investigator triangulasi misalya, menggunakan beberapa peneliti dari
disiplin ilmu yang berbeda, atau dari perspektif yang berbeda. Hal ini memberikan banyak pandangan dan beragam pendapat sehingga pengambilan analisa mempunyai banyak pandangan, memperkaya analisa.
Masalah penelitian didekati dari berbagai perspektif peneliti yang berbeda asal
disiplin pengetahuannya. Yang perlu diperhatikan adalah mengindari kolusi
kesimpulan dan cara berpikir kelompok.
Triangulasi dalam bidang metode mislanya penggunaan
metode yang berbeda dan cara memperoleh informasi yang berbeda pula. Penggunaan
secara bergantian atau saling melengkapi antara metode kuantitaif dan metode
kualitatif. Ada banyak metode dalam triangulasi metode. Pertama triangulasi
yang menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif sebagai data utama dan
dilakukan interpretasi dari keduanya. Kedua,
data dan metode kuantitatif sebagai data utama dan kemudian di follow up dengan metode kuantitatif. Ketiga, data kualitatif sebagai data dan
metode utama untuk kemudian ditindaklanjuti dengan metode kuantitatif.
Triangulasi baik dalam data, investigator, maupun metode
memungkinkan adanya penelusuran dan analisa yang lebih dalam, sehingga
didapatkan sebuah hasil penelitian yang lebih detail, dan mempunyai sisi
kakuratan yang tinggi. Metode ini sekaligus memungkinkan adanya integrasi
antara paradigm kuantitafit dan kualitatif yang seolah-olah beroposisi biner penggunaannya
dalam penelitian. []
Kualitatif
Jurnal |No.09/I/06 Desember 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar