Kamis, 10 Januari 2013

Triangulasi




Salah satu metode yang sering dipakai dalam penelitian kualitatif adalah metode triangulasi. Pertemuan minggu ini membahas dan melihat perkembangan metode triangulasi.  Pada dasarnya triangulasi adalah proses membandingkan, mereview, dan menganalisa masalah dengan sumber yang berbeda. Tujuannya untuk meminimalisir bias dari satu metode yang dipakai. Triangulasi bisa merupakan kombinasi metode, perspektif, atau pelaku investigasi (peneliti), data, dan teori.
                Triangulasi pada data misalnya mengumpulkan data dari berbagai responden yang berbeda, dari berbagai situasi dan setting yang bebeda. Dari sisi partisipan misalnya data triangulasi dari kepala sekolah, guru, officer, dan siswa.  Atau perolehn data dari sekolah yang berbeda, dan lainnya.
                Dari sisi investigator triangulasi misalya, menggunakan beberapa peneliti dari disiplin ilmu yang berbeda, atau dari perspektif yang berbeda. Hal ini memberikan banyak pandangan dan beragam pendapat sehingga pengambilan analisa mempunyai banyak pandangan, memperkaya analisa. Masalah penelitian didekati dari berbagai perspektif peneliti yang berbeda asal disiplin pengetahuannya. Yang perlu diperhatikan adalah mengindari kolusi kesimpulan dan cara berpikir kelompok.
                Triangulasi dalam bidang metode mislanya penggunaan metode yang berbeda dan cara memperoleh informasi yang berbeda pula. Penggunaan secara bergantian atau saling melengkapi antara metode kuantitaif dan metode kualitatif. Ada banyak metode dalam triangulasi metode. Pertama triangulasi yang menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif sebagai data utama dan dilakukan interpretasi dari keduanya. Kedua, data dan metode kuantitatif sebagai data utama dan kemudian di follow up dengan metode kuantitatif. Ketiga, data kualitatif sebagai data dan metode utama untuk kemudian ditindaklanjuti dengan metode kuantitatif.
                Triangulasi baik dalam data, investigator, maupun metode memungkinkan adanya penelusuran dan analisa yang lebih dalam, sehingga didapatkan sebuah hasil penelitian yang lebih detail, dan mempunyai sisi kakuratan yang tinggi. Metode ini sekaligus memungkinkan adanya integrasi antara paradigm kuantitafit dan kualitatif yang seolah-olah beroposisi biner penggunaannya dalam penelitian. [] 

Kualitatif Jurnal |No.09/I/06 Desember 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar