Jumat, 14 November 2008

Filsafat Waktu?

Ryan Sugiarto

Seandainnya kita tersadar bahwa lama kita telah kehilangan waktu. Kehilangan hari ini. Kehilangan hari kemarin.

Tetapi betapa kita tidak pernah merasa kehilangan hari kita? Betapa waktu menjadi hal yang tidak penting dalam siklus hidup kita. Menjadi hal yang remeh temeh. Kita sering bilang “masih ada besok, masih ada waktu” untuk sebagia hal bisalah kita berkomentar demikian, tetapi pda hal yang lain, rasannya sangat menyedihkan ketika kita berujar dan dengan santai meniti kehilangan demi kehilangan waktu kita.

Konon filsafat agama, dan kaitannya dengan filsafat manusia, waktu adalah sesuatu yang berjalan mundur. Tetapi dalam filsafat modern, waktu itu bergerak maju. Ia akan mencapai pda titik yang disebut masa depan. Meninggalkan kesekarangan, bahkan kelampauan.

Dan karennannya, maka kita diantara dua pengertian filsafat ini, yakni tarikan bergrak maju dan tolehan kebelakang panjang waktu kita, atau sisa waktu kita. Tarikan antra mendekati siswa waktu dan menuju waktu yang panjang, masa depan.

Tapi sayangnya kita tidak pernah berpaham-paham dengan filsafat faktu ini. “udahlah, jalani saja hidup ini” begitulah kita. Ada baiknya memang kita yang bergerak mengendalikan waktu. Menghabiskan sisa waktu yang ditentukan melalui filsafat agama, atau menuju waktu panjang dalam filsafat masa depan.


[121108]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar