Jumat, 10 Oktober 2008

Fitrah

Ryan Sugiarto

Kita barangkali mesti selalu bertanya, apakah selaku muslim kita benar-benar menang dalam menyelesaikan ramadan? Bahasa umunya, sudahkah kita kembali fitrah? Karena lantaran menjalankan puasa ramadan, dan membayar zakaf fitrah?

Kalau iya, apakah kita selalu menang dalam setiap ramadan yang kita lalui sepanjang hidup? Jika tidak, kapan kita kalah dalam menjalankan ramadan? Artinya, kapan kita tidak menjadi fitrah setelah ramadan?

Fitrah, dalam tafsir Almisbah, mengandung tiga unsur utama. Dan ketigannya adalah satu kesatuan. Ia adalah Indah, Benar, dan suci. Lalu jik demikian, sudahkah kita indah dimata orang lain, atau paling tidak merasa indah, dimata orang lain. Kedua, sudahkah kita berlaku benar dalam banyak hal? Dan sudah merasa sucikah kita?

Mungkin memang kita perlu merasa gelisah, memikirkan pertanyaan menang dan tidak menang. Konon pula meningggalkan bulan itu haruslah dengan gembira dan hati suka ria, kalau merasa menang. Lalu? Kegembiraan semacam apa yang menandai keindahan, kebenaran, dan kesucian pasca ramadan?

[101008]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar