Ryan Sugiarto
Duka derita duka laraku didnunia/Tidak lah aku sesali juga takan aku tangisi/Sesakit apapun yang kurasakan dalam hidupku/Semoga tak membuatku kehilangan jernih jiwaku/Andaikan dunia mengusir aku dari buminya/Tak akan aku merintih/Juga tak akan aku mengemis/Ketidak adilan yang ditimpakan oleh manusia buklan alasan bagiku untuk membalasnya/Asalkan karena itu tuhan menjadi sayang padaku/Segala kehendakknya menjadi cinta bagi jiwanya/Bukanlah apa kata manusia yang aku ikuti/Tetapi pandangan Allah tuhanku yang kutakuti/Agar tiadaku semata-mata miliknya jua/Agar tiadaku semata-mata miliknya jua
Sebuah kepasrahan yang total keadilan Tuhan, dan sebuah kepasrahan yang sejatinya hanya mereka yang merengkuh dengan sungguh. Sebagai prasarat dari sayang dan cinta Tuhan kepada tuhannya. Kira-kira begitu lirik Sayang Padaku, gubahan Emha Ainun Najib, yang disenandungkan Novia Kolopaking dan diiringi Kiai Kanjeng.
Lirik yang brangkali bagi sebagian kita yang malam itu merenungkan dan menikmati secara langsung dalam setiap kendurinya, dalam etiap lesehan padangmbulannya,
Mnerima kenetralan sbagai jalan hidup. Menganggap netral saja apa yang terjadi pada kita. Apa yang disesalkan selain pandangan miring dari Tuhan? Apa kata mereka, apakah akan dihiraukan?
Sebagaimana sebuah kecacatan, bukankah ia bagian dari lara dan juga derita. Lalu apakah ia juga kehilangan jernih jiwa. Tuhan Kadang, dalam pikirannku, seciptakan segala sesuatu secara substitusi, tak sekadar komplementer. Begitulah riwayat setiap peniptaan. Dan keyakinan lbatiniah, dan emotion kadang turut menggantikan kecacatan fisik.
Anggaplah begitu setiap penciptaan, dan sikapilah dengan kenetralan. Karena setiap hidup hanyalah konstruksi bahasa sosial. Jika tak kita anggap serius dalam pikiran, toh kita tak akan mengalami kesakitan. Psikologi menyebutnya sebagai kekuatan pikiran semata. Jika anda berkikir bisa melakukan, maka anda bisa melakukan. “If there si a will, there is a way” begitu kata Mallarangeng dalam salah satu kampanyenya. []
[300708]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar