Ryan Sugaiarto
Lagi tentang Perjalanan. Sejatinya kehidupan ini adalah juga sebuah perjalanan. Ia seperti halnya sebuah kematian. Hidup, juga mati, juga saat kita sebelum hidup, adalah perjalanan dengan jenis jalan yang berbeda
Perjalanan memang adalah diskursus yang tak habis dalam tamsi-tamsil. Dalam jawa kita mengenal “sejatine urip iku mung mampir ngombe” hidup didunia hanya serasa singgah untuk menghapus dahaga, terbayang perjalanan yang begitu jauh. Alam kandung dengan begitu juga adalah jalan dimana setiap pejalan melewatinya. Dan demikian juga mati, hanya jalan. Tujuannya masih jauh. Tuhan, entah jalan apalagi yang akan digunakan para pejalan untuk sampai padaNya.
Pada tiap-tiap persinggahan, para pejalan, bisa membuat, mencari, membeli, bahkan merampok bekal yang akan digunakan pada jalan berikutnya. Maka ada yang berbekal sedikit, ada yang berbekal banyak. Tergantung bekal apa yang akan mereka gunakan untuk meneguk obat dahaga dalam perjalanan, sebelum singgah dijalan lainnya.
Ahh. Memang demikian sebuah tamsil-tamsil. Didunia ini kita juga sedang berjalan, mengitari surga dunia. Memburu kenikmatan dunia, untuk juga meraup kenikmatan akhir yang tak berbatas.
Setiap fase menghasilkan tamsil.[]
[300708]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar