Ryan Sugiarto
Keluarga yang punya rumah dimana saya sekarang kos didalamnya, dengan agak berbisik berkata “mas, sebenarnya saya ingin bakar-bakar anu…agar rumah saya laku,”. Lalu sang bapak segera membakar sesuatudi ruang tamu. Kami, saya dan seorang teman, tersenyum-senyum geli saja meliat bapak dan ibu ini melakukan ritual keyakinannya.
dan itulah satu dari sekian kepercayaan, mungkin lebih tepanya spiritualitas, di kota. Tak hanya berpad pada urusan agama formal, tetapi hal-hal yang mistis yang mensugesti keyakinanna kembali untuk sebuah rumah. Barang kali seperti “aji panglimunan”, “jaran Goyang” dalam keilmuan dunia persilatan di sandiwara radio.
Kota dan berbagai arsitektur fisik bangunannya, rupanya tidak dengan serta merta, menghilangkan hal-hal mistis dari masa lalu. Pikiran tiap penghuninya tak pernah menghilangkan masa lalu yang dalam hal ini agak mistis.
Manusianya selalu membawa apa yang didapat dan diperoleh dari perjalanan panjang hidup pada satu tempat yang dinamakan kota. Maka, keanekaraganan bentuk spiritualitas menjadi kemestian. Ia membawa spiritualits jawa, spiritualitas sumatra, spiritualitas, lain-lain tentang yang namanya keyakinan yang mendatangkan keyakinan dalam dirinya. []
[300708]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar