Ryan Sugiarto
Angka adalah segalanya. Sejak 400 tahun sebelum masehi Pythagoran merumuskan postulat ini. Kata-katanya yang terekam dengan baik sampai sekarang adalah “angka adalah asal dari segalanya”.”segala barang adalah angka-angka. Dan pada tahun, tahun sepeninggalannya, salah satu murid Philolaos, dengan lebih membenam lagi berujar “angka adalah tanda kebenaran”.
Begitu definisi dan temuan-temuan tentang angka. Pythagoras, yang sampai sekarang terkenal dengan rumusannya dan penemuan angka-angka, memperoleh pembenaran dalam dunia modern.
Tak ada sesuatupun yang luput dari angka. Semuanya kemudian diikat dengan angka-angka. Sebuah kelahiran dihitung dan ditandai dengan angka. Perayaan ulang tahun demikian juga. Kemajuann pendidikan anak ditentukan dengan angka-angka, standar kelulusan juga disajikan dalam angka.
Penulaian kualitas karyawa juga melalui tabel-tabel perbandingan angka-angka. Perebutan kekuasaan, juga memperbandingkan angka. Juga kemunduran dihitung melalui bantuan angka.
Sebuah teknologi berkembang harus dengan tepat, tanpa mengalami kemelesetan perheitungan sekecil apapun. Ia adalah angka. Suara rakyat, data kemiskinan, taraf buta huruf juga sajian angka-angka. Begitulah anggka menguasai dunia. Ini yang secara generatif dinamakan kuantitatif. Dan dengan demikian langkah tersebut relevansi “angka adalah kebenaran” menjadi konruen.
Tetapi yang secara generatif dimaksud kualitatif sekalipun, pada akhirnya dihitung dengan angka-angka. Diolah dengan angka-angka pula.
Tak ada yang meleset sedikitpun didunia ini dari angka.
Maka jika tuhannya Pythagoarans adalah anggka, ia adalah orang pertama yang merasakan dan menemukna tuhan. Dan ia yan mempunyai hak istimewa utnuk masuk kesurga angka-angka. Pun jika tuhan bukanlah angka-angka, pytagoran selayaknya masuk surga tuhan, karena ia memberi kemanfaatan pada dunia melalui ilmu angka. Meskipun pada saat yang bersamaan menghilangkan unsur fenomenologi yang tak terangkakan.
Karena terlepas dari keilmuannya, pythagoran adalah ahli mistis yang kuat dalam laku ibadahnya.[]
[120708]
bukan phytagorasnya. Tapi kaum Phytagorean yang lebih banyak menguak misteri angka. Termasuk Philolaos murid Phytagoras yang semasa hidupnya palng berpengaruh dan banyak menelorkan banyak ide tentang makna angka-angka.
BalasHapus