Minggu, 13 Juli 2008

Jika Ingin Terkenal Masuklah Partai [?]

Ryan Sugiarto

Seorang teman beberapa minggu yang lalu berkata “Aku ingin menjadi orang terkenal dinegeri ini”. Kemudian dia mengatakan pada saya lagi, “saya ingin masuk partai politik”. Dan sesaat berikutnya dia menyakan pada saya apakah saya punya kenalan orang partai?

Saya agak terperanjat sekaligus geli. Kenapa dia berpikiran masuk ke partai kemudian bisa terkenal? Usil pikiran ini diam-diam. Lalu saya menimpalinya, apakah partai masih begitu populer dalam pandangannya? Apakah tak ada jalan lain yang bisa membuatnya terkenal dengan tidak melalui partai politik? Apakah juga partai masih juga begitu glamor bagi dia?

Itu pertanyaan-pertanyaan usil saya kepadanya. Kawan saya yang satu ini memang, rupanya, mudah tersulut dengan keberhasilan orang lain. Dan dia tak ingin melewatkan persaingan menuju kesana, “terkenal”. Tepatnya setelah satu dari sekian teman seangkatan dan [saya kira, mungkin] seperjuangan ketika mahasiswa dulu, sudah sering nongol ditelevisi, dimintai komentarnya tentang kasus-kasus hukum, korupsi di negeri ini.

Maka sebersit kemudian pikiran saya tertuju kesana. Terkenal untuk kepentingan, atau paling tidak terkait dengan persoalan kebangsaan.

Saya pikir-pikir, keirian-keirian untuk hal-hal semacam ini sangat mungkin. Dan juga sangat penting. Terlebih untuk memacu diri agar tidak tertidur dalam keadaan yang stagnan.

Anak muda, seharusnya memang harus berorientasi kedepan dan selalu menempuh jalan yang baru. Jalan yang sama sekali belum pernah terlintas dalam pikirannya. Hanya dengan begitu ia akan bergerak. Dan mungkin juga terkenal. Dan seolah dari teman itu memantapkan pikiran “Jika ingin terkenal, masuklah partai politik”.[]

[050708]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar