Ryan Sugiarto
Adalagi yang menghilangkan rasa malu. Tetapi ini adalah hal yang sangat wajar dan manusiawi. Tak ada kesengajaan menghilangkannya. Kepanikan. Ya kepanikan terkadang mengalahkan rasa malu.
Gambaran ini nampak begitu ketika peristiwa bencana Gempa Jogja (27 Mei 2005) terjadi. Ketika gempa terjadi mayarakat-masyarakat disekitaran karangmalang, condongcatur, dan saya kira daerah-daerah lainnya berhamburan keluar. Pakaian mereka bermacam ragam, mulai hanya pake handuk yang melilit badan, hingga (maaf) hanya pake pakean dalam semata, atau baju tidur yang sangat tipis. Maklum masih begitu pagi saat gempa 5 koma sekian ricter ini melanda Jogja.
Kebanyakan mereka hanya mengenakan apa adanya yang bisa diambil dan lari keluar. Handuk, CD, dan lain-lainnya terpampang dikenakan dijalan—jalan.
Definisi rasa malu tak ada disana, dan dan tak dikenal dalam kondisi semaca ini. Banyak orang yang demikian, sehingga yang banyak ini menjadi pembenar. Begitulah adanya.
Ke-malu-an, hilang karena yang banyak melakukan demikian. Begitulah sesaat setelah gempa yang begitu besar dua kai terjadi. Kepanikan menghilangkan rasa malu.
Lalu ssesaat kemudian banyak yang cengar-cengir, dan tersipu, sadar tentang apa yang mereka kenakan.
Seperti halnya pada sebuah tempat, ketika gempa juga, seorang induk semang baru tersadar tentang tempat kos yang disewakan. Kos Putra. Saat Gempa pertama, anak kos itu berhamburan keluar dari kamar, beberapa menit kemudian gempa kedua terjadi, giliran anak putri keluar dari kamar-kamar yang sama dimana anak-anak lelaki itu keluar sebelumnya.
Setelah itu Induk Semang kemudian tersadar dan bertanya kepada dirinya sendiri “Lho kosku kok dadi kos campur?” sambil keheranan menyaksikan yang terjadi pada kosnya. Ia baru tersadar bahwa semaleman anak-anak puti telah menginap di Kos cowoknya.
Rasa malu anak putri ini juga hilang ketika mereka panik dengan hadirnya gempa kedua. Mereka masih menyisakan rasa malu ketika gempa pertama, mereka tidak keluar dari kamar kos cowoknya.
Kami tertawa mendengar cerita kawan saya di B21 soal ini. Begitu kegelian-kegielian yang terungkap dari sebuah gempa, yang tentu menghadirkan rasa duka.
[070708]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar