Minggu, 13 Juli 2008

Times

Ryan Sugiarto

Adalah sebuah toko buku yang menghadirkan suasana nyaman, jika kita berda didalamnya. Berada ditengah-tengah Lippo Vilage. Disamping universitas Pelita harapan dan depan Mall Karawaci.

Seluruh isinya adalah terbitan luar dengan bahasa aslinya. Kecuali rak paling sudut yang berisi buku-buku indoensia terkemuka,.

Ada arena bermain untuk anak-anak, ada area baca yang membetahkan. Ada juga ruang spot dan café disampinya. Karena demikian menjadi agak sulit terjangkau oleh kalangan ekonomi menengah-menengah kebawah.

Buku-bukunya merupakan jaminan kualitas dari pemikir-pemikir, sastrawan, ekonom, dan penulis dunia. Jaminan nobel, book priece, dan lainnya. Ini memang untu kalangan “hightclass”. Hanya bisa dijangkau dengann uang yang tak sedikit.

maka sebenarnya ini adalah tantangan baru bagi dunia perbukuan di Indonesia. Dengan harga yang sangat malah seperti ini, bisakan Times bertahan dalam keuangan warganya. Apalagi yang bekeinginan untuk melahab buku berkualitas luarnegeri.

Dulu dimasa yang pernah ada, pernah terjadi tragedy toko buku berkualitas tutup, karena tak ada jangkau pembielinya. Toko buku ini dari segi buku, hanya memampang buku berkualitas. Tapi apa daya, kualitas buku saja tidak menjamin sebuah bisnis berjalan dengan lancer. Bahkan untuk bertahan menjadi terasa susah juga.

Memang demikian dengan kehidupan perbukua di Indonesai, yang berkualitas tinggi, berharga mahal dan tak terjangkau. Tetapi begitulah endapan pemikiran ini selalu mentok ditingkat pasar.

Yang meledak adalah buku-buku yang ringan dan hanya waktu singgkat penulisannya. Kata orang “how to” menjadi meledak di para pembaca Indonesia. Dan selalu menghasilkan uang yang berlipat-lipat bagi penerbit dan juga tokonya.

Lalu dengancara apa kita meningkatkan kualitas perbukuan dan bacaan kepada pada masyarakat kita? []

[110708]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar