Ryan Sugiarto
“Kenyanglah dengan kekecewaan, sehingga kedatangannya dilain waktu tak akan mengusikmu lagi”. Inilah yang kadang membesarkan jiwa kita, ketika kekecewan hinggap dan menyapa. Dan mungkin ia datang bertubi-tubi. Kenyanglah karenannya.Kekecewaan sejatinya adalah sebuah persiapan.
Orang yang lahap dengan kekecewaan, ia akan paham benar dengan apa arti kekecewaan. Ddengan begitu, ia tengah mempersiapkan diri menjadi orang yang kuat. Sebaliknya yang tak pernah merasa kecewa, justru ia rapuh.
Seorang provokator pernah bercerita tentang pohon.
Mari kita belajar dari pohon. Pohon yang hidup didekat sungai, ia adalah pohon yang subur dan hijau. Karena ia dengan mudah memperoleh air, sumber makanan melalui akar-akarnya. Akar dengan mudah menangkap makanan-makanan yang meresap bersama aliran air sungai.
Namun demikian ia, ia juga akan dengan mudah tumbang. Ia akan dengan mudah terbawa aurs sungai bah yang datang dari hulu. Hanyut dan tenggelam terseret air. Kenapa? Karena akar dimanjakan dengan memperoleh makanan yang mudah, dengan mengambang saja ia memperoleh makanan. Akar tidak akan dengan susah payah mencari sumber air. Oleh sebab air sudah mengelilinginya.
Berbeda dengan pohon ditanah gersang. Atau jauh dari jangkauan sungai. Yang dengan susah payah, akarnya menembus bumi kesana-kemari untuk memperoleh suber air. Ia harus menghujam kebawah-dan kebawah bumi untuk bertahan hidup. Karena itu, akar-akarnya berjejaring dan membius tanah. Ia kuat didalam tanah. Sehingga jika ada banjir bandang sekalipun ia tak akan mudah dan tetap tegak berdiri. Karena kerja-keras akar menusuk sampai kedalam. Dan tak mudah tergerus oleh air yang menghanyutkan kehidupan.
Begitu kita bisa belajar dari satu bagian dari pohon, akar. Yang bekerja untk kehidupan. []
[270708]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar