Ryan Sugiarto
Sesungguhnya siapapun Bisa menulis. Dan tak ada yang bisa mencegah seseorang untuk menulis.
Beberapa orang, dalam film-film, barangkali malu mempunyai memantu atau anak “hanya” menjadi seroang penulis. Dalam Film Cinta dalam sepotong Roti terdengar jelas “Mau jadi apa kau ini. Apakah anak istrimu tak akan kau beri makan, jika kamu hanya menulis terus,” kurang lebih demikian.
Ya, menulis bagi sebagian besar masyarakat kita dianggap bukanlah pekerjaan. Bukan Profesi yang menjanjikan. Walaupun kadang demikian adanya.
Manun bagaimaapun menulis adalah sebuah pekerjaan. Bahkan Pekerjaan seumur hidpun. Kita seorang pegawai negri dan juga sewasta dibatasi oleh masa pensiun, oleh pemerintah dan juga instansinya, tak ada yang bisa membatasi orang untuk tetap menulis.
Pekerjaan penulis adalah pekerjaan seumur hidup. Bahkan menulis bukanlah pekerjaan yang menjadikan dirinya sendiri, tetapi ia menjadikan sebuah msyarkat. Tidak seperti pekerjaan pada kantor-kantor yang teknis dan administratis, semua hasilny adalah dalam rangkan menjadikan dirinya sendiri. Menjadi lebih kaya, menjadi lebih berpangkat. Tetapi penulis jauh lebih dari itu, ia menjadikan kebangsaan. Dan ia selalu memiliki rumah. Setiap penulis memilikirumahnya sendiri.
Siapa bilang menulis tidak kaya, bahkan jauh lebih dari itu ia telah membentuk masyarakat.
Begitulan pekerjaan penulis. Pekerjaan seumur hidup dan pekerjaan yang menjadikan kebangsaan dari hasil kerjannya.[]
[190708]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar