Sabtu, 26 Juli 2008

Kesehatan Kita

Ryan Sugiarto


Seorang teman, sekarangwartawantempo, untuk skripsinya mengangkat tema tentang sosiologi kesehatan. Dia melakukan riset pada sebuah pusat kesehatan”sederhana” dikampus. Dalam salah satu pertanyaannya: seberapa sering kamu kontrol kesehatan?

Dan begitulah, seterusnya kita diingatkan akan peran kesehatan kita. Seberapa sering kita mengecek kesehatan kita? Untuk kemudian tahu apa saja sih bibit-bibit menyakit yang bersarang didalam tubuh kita. Terutama tentang bagaimana persepsi kita tentang badaniyah kita sendiri.

Blog seorang teman, saya dapati juga berbicara tentang kesehatannya. Terkadang kita juga lupa tentang kondisi kesahatan kita sendiri. Seberapa kuat tubuh kita bisa menerima kekebalan pada penyakit? Dan seberapa kuat lagi antibiotik tubuh kita bertahan dari serangan virus.

Dan ternyata, tidak semua kita terbiasa memeriksakan tingkat kesehatan kita, sebagai pratanda orang-orang modern. Dan atau mungkin, kita takut tentang apa yang kemungkinan penyakit kita. “kita takut, jangan-jangn kita tersandra vonis dokter: Anda sakit berbahaya”.

Lalu syock dan tak bisa berbuat apapun pada dunia. Di sandra oleh sebuah penyakit dan vonis dokter. Tetapi bukankah itu kepengecutan diri sendiri? Tak berani mengetahui kondisi kepenyakitan kita?

Hanya kepada yang maha punya kesehatan, kita berdoa: Tuhan Kesehatan adalah berkahmu yang paling agung bagi umat manusia. Maka limpahkan kessehatan kepada manusia, agar ia mengerti bahwa hanya padamu kesehatan disandarkan. []

[270708]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar