Sabtu, 19 Juli 2008

Animal Farm Vs Babe

Ryan Sugiarto

Inilah dua film dengan setting tempat dan suasana sama, tapi beda nuansa ideologis. Ya, Babe dan Animal Farm menggambarkan itu.

Kesamaannya, kedua berlatar pada sebuah peternakan keluarga.bermacam jenis binatang ada didalamnya. Dan tentu sebuah keluarga peternak. Tokoh sentralnya tetap seekor babi. Yang bagi sebagian makluk lainnya menjijikkan, lucu, atau malah cerdas.

Animal Farm, sebuah cerita yang diangkat dari novel. Dengan suasana pemberontakan pada pemilik peternakan. Didalam ada nilai nilai pemberontakan pada pemilik ternak, dan juga penghianatan pada perjuangan kaum hewan ini.

Anda tentu pernah membaca novelnya, atau menonton filmnya. Pada masa pergerakan mahasiswa ini adalah film dan sekaligus buku pegangan yang wajib ditonton dan dipelajari oleh kaum peregrakan mahasiswa. Ia menyodorkan semangat menggugat pada ketidak adilan pada kaum hewan. Dan tentu menggambarkan negeri manusia juga. Berbagai strategi perjuangan dilakukan tokoh dalam film inihingga mereka memiliki kekebasan. Bebas dari pemilik ternak. Bebas menentukan dilahan mana mereka memilih hidupnya.

Tetapi didalamnya tetap ada sebuah persaingan atar hewan. Penghianatan dan juga penelikungan. Dan ungkapan “Ingat, setiap perjuangan selalu melahirkan penghiatan” selalu menemui relevan dimanapun.

Dalam film Babe, aktorenya tetap sama. Seekor babi. Tetapi bukan lagi pemberontakan pada pemilik peternakan, atau pemberontakan pada usaha membebaskan diri. Alih-alih seperti itu, ini adalah sebuah film tentang kesetiaan dan juga pengerobanan seekor babi, yang bernama Babe kepada majikannya.

Ia diprovokasi untuk menggantikan anjing penggembala domba pada sebuah peternakan. Setiap Tahun akan ada perlombaan ketangkasan anjing dalam menggembala domba. Memerintahkan dan mengawasi domba-domba dalam setiap penggembalaan, hingga memasukkan kedalam kandang-kandang domba.

Karena sang anjing sudah tua dan tidak memiliki tenaga lagi, maka Babe, yang seekor babi remaja, dipersiapkan menggantikan anjing dalam mengikuti perlombaan ketangkasan anjing penggelbala.

Namun didalamnya selalu ada persaingan. Seekor kucing iri karena Babe memperoleh perhatian lebih dari majikakannya. Berbagai proviokasi juga dilontarkan si kucing kepada Babe “kamu hanyalah tak lebih dari seekor babi, yang dimanfaatkan majikan untuk nama baiknya” begitu kata kucing.

Babe menjadi sedih dan lemas.

Disinilah letak kesetiaan babe diuji. Perlombaan dimulai dan ditengah lapangan Majikan menjadi bahan tertawaan seluruh penonton se setadion, karena telah mengajukanBabe seekor babi untuk mengikuti perlombaan.

Pada mulanya Babe tak tahu bagaimana bahasa domba-domba ini agar menurut. Seekor anjing menjacari kalimat pada anjing majikan yang tergolek sakit. “ancaman dan perkataan apa yang diaucapkan kepada domba-domba agar menurut”. Dan agar majikanmenjadi berharga dimata penonton. Tidak menjadi bahan tertawaan.

“patuhlah pada perkataannku, agar kawananmu selamat” kira-kira begitu.

Dan itu pulalah yang diucapkan babi itu. Sehingga para penontoh dibuat tercengung dan tertegun menyaksikan para domba-domba menjadi penurut. Menurut pada perkataan babe tadi. Pemilik dan Babe menjadi pemenang.

Dua film denga nilai ideologis berebda. Pemberontakan untuk kebebasan dan kesetiaan untuk sebuah prestasi (majikan). Semuanya selalu seperti itu. Bahkan mungkin ada nilai agama didalamnya. []

[190708]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar