Ryan Sugiarto
Iklan layanan ini ternyata menyentuh juga. Dan sebagian kemudian berbondong-bondong memberikan buku-bukunya untuk bagian dari diri kita yang membutuhkan. Buku memang aklan selalu menjadi penerang dan pencerah harapan bagi manusia. Tak terlebih bagi yang kekurangan, bahkan bagi mereka itulah pencerahan yang sebenarnya.
Donasi buku. Itu yang kemudian terlontar dalam diskusi millis beberapa kawan di jagat maya. Memang demikian adanya pemberian satu buku untuk sesame mendandai pentingnya kepedulian kita mengangkat dan membudaya car abaca kita.
Merekalah keluarga kita. Kira-kira demikian. Ayah Edi, salah satu motivator indonesia, meski tidak begitu nyangkut dengan tema kita ini menyatakan “Indoneia strong for home”. Membangun Indonesia yang kuat dari rumah. Dari hal-hal yang kecil.
Kepedulian membawa kita pada pencerahan yang seharusnya terjadi dari buku. Membagi buku untuk yang tak mampu. Apapun itu. Tak hanya buku-buku pelajaran sekolah, karena buku wacana umum juga penting bagi perkembangan otak anak. Siapa tahu lahir-Soe Hok Gie baru yang sedari kecil suka membaca buku-buku berat, atau putu wijaya yang sedari remaja panda berolah kata dan lainnya-dan lainnya.
Buku semoga menjadi penanda dari kebangkita kecerdasan akan keaksaraan kita. Dan sekaligus kecerdasan untuk watak sosial manusia. Dan menjadi tafsir bagi segalanya. Karena yang ada pada alam ini bermula dari tafsir, begitu GM merevi statemennya bahwa pada mulannya adalah kata.
Tafsir dan kata menjadi kumpulan dalam bahsa dan terdokumentasikan dalam buku. Inilah yang membatu perbaikan adab manusia. Seharusnya demikian.[]\
[020708]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar