Sabtu, 28 Juni 2008

Ambisi [us]

Ryan Sugiarto


Orang jawa konon katanya orang yang serba-malu-malu. Jika ditwari atau disodori sesuatu, termasuk jabatan, dia tak bisa dengan tegas lang sung menjawwab “ya saya mau” atau “ya saya siap”. Jarang katanya orang jwa yang siap blak-blak-an dalam hal seperti ini. Hanya menggangguk atau mesem-mesem saja. “Koya ditari rabi” begitu katanya.

Namun sesungguhnya ada hal lain yang bisa menyandingkan keduannya. Yaitu sikap ambisi. Hanya caranya berbeda-beda dalam mengungkapkan. Beda cara penyampaian dan penyikapan.

Ambisi penting dalam setiap tujuan hidup. Ia akan menjadi pendorong yang luar biasa untuk mendapatkan sesuatu.

Saya teringat kawan saya, seaktumasih sama-sama menjadi mahasiswa, ketika terjadi ontran-ontran, kelembagaan kami, soal pergantian luarbiasa. Kawan-ini menyatakan kesiapan paling awal untuk menduduki posisi yang sedang dipermasalahkan. “saya siap maju, jika kawan-kawan tidak ada yang memulai,” begitu dulu dia memulai pembicaraan hangat kami di sebuat bulevar kampus tepat tengah malam.

“Ya saya memang orang yang ambisius,” lanjutnya. Ayolah kawan-kawan, jangan diam saja, kayak orang jawa saja, beitu dia memberi istilah untuk ke-diam-an kami.

Begitulah sikap ambisi seharusnya dibangun. Kepercayaan diri menjadi satu bagian dari mengambil sikap ini. Agar apapun ada dalam rel yang semestinya. []

[290608]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar