Sabtu, 07 Juni 2008

Keheningan Yang Puncak

Ryan Sugiarto

Aku bisa mendengarkan sura gereja dari nyanyian Enya. Beginilah semuanya nadanya membawa pada keheningan yang puncak. Only Time, A Day Wihtout Rain, Paint The Sky With Star, Only If…, dan lainnya, terasa menghadapkanku pada gereja yang tinngi menjulang.

Liriknya dan sentuhan suaranya menghadirkan suasana gereja. Rasanya tuhan turut hadir dalam nada-nada ini. Rasanya tuhan, lelap dalam aluran ini. Sungguh itu bayanganku

Bukankah agama dimulai dari yang hening. Musa dipuncak Sinai, Budha di bawah sebatang pohon Botdh Gaya, dan juga Muhhamad di Gua Hiro, “Tiap situasi hadir sebagai situasi terpuncak, momen yang tak lazim ketika seseorang mengalami kehadiran sesuatu yang maha lain”demikian tulis GM.

Begitu bayangan dulu manusia=manusia pembawa cahaya itu melintas dalam interpretasi bersama nada-nada Enya.

Enya dimeja kerja, dikamar tidurku dan juga disela-sela istirahan siang. Juga menemaniku menuliskannya []

[030608]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar