Sabtu, 28 Juni 2008

Para “Pengrajin Buku”

Ryan Sugiarto


Seorang teman dengan lincah mencari penerbit-penerbit untuk dapat menetaskan naskah buku-bukunya. Ia bisa menulis sebuah buku hanya dalam waktu dua minggu. Berbagai jenis tulisan ia telurkan.

Juga seorang senior yang sudah malang-melintang dalam dunia penulisan dan penerbitan, bahkan mencetak buku-buknuya sendiri dengan jumlah yang relative sedikit. Belia bisa menulis buku dalam waktu satu minggu. Dan belia sudah menelurkan buku sebanyak ratusan yang beredar di toko-toko buku tentunya. Konon beliau ini ingin mencapai target 1000 buku karyanya sendiri.

Begitu mudah mereka menuliskan buku-buku mereka dan kemudian menjajakannya kepada pelahab buku. Beberapa diantaranya menjadi best seller, hanya dari proses penulisan dua mingguan ini. Tak semua orang bisa, jika tidak mau.

Senior ini bahkan dengan blka-blakan bisa, menyebut, “satu buku sahari bisa kok le” katanya. Entah pikiran apa yang ada didalamnya. Ide gila macam apa lagi yang ada dalam otaknya. Sebuah buku dalam sehari?

Mendalamkah ide itu? Segesit itukah tangan-tanga itu? Selebar itukah sumber bahsa itu tertuliskan?

Dan demikian lalu diamini oleh penerbit-penerbit yang dikejar target. “Satu bulan haruss minimal 5 naskah masuk. Dan di approve,” demikian sebuah pemimpin redaksi penerbit berujar.

Begitulah menjadi “mudah menjadi penulis” semua “pikiran “dengan mudah ditulis dengan bahsa-bahsa. Meski kadang resiko sebutan “pengrajin buku” lekat didalanya. Sebutan yang konon katanya menabrak sana-sini aturan-aturan perbukuan dan tata cara penyampaian gagsan dalam sebuah buku. “Comot sana-sini, gergaji sana-sini,” tulis seorang manajer penerbitan. Namun tetap saja jika Penulis-penulis pesanan penerbit, tak jarang melakukan hal-hal seperti ini. Karena desakan penerbit penerbit. Patoka dua minggu atau satu bulan menjadi standar penerbit untuk menarik naskah-naskah dari calon penulisnya. Sungguh ironis juga.

Pun juga menulis tak harus bertahun-tahun atau berbulan-bulan. Hanya kemauan. Dan pencitraan sebagai penulis. Tetapi menulis apapun tetaplah perlu dan harus diacungi. Tidak semua orang bisa menghasilkan buku, jika ia tidak mau. []

[230608]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar