Ryan Sugiarto
Banyak pilihah bisa kita munculkan justru ketika kita merasa hampir tidak punya hal untuk dipilih
Begitu ungkapan dari teman saya. Ini membuat saya tereksima sekaligus bingung. Dua hal yang jarang terjadi pada manusia. Bagaiman bisa ada banyak pilihan ketika kita tidak mempunyai pilihan sama sekali? Bagaimana nalar yang mempertemukan pernyataan ini?
Tapi begitulah pengalamannya, dan kemudian dilontarkan kepadaku ketika sebuah pertanyaan kecil terlontar dalam percakapan kami “ingin menjadi apa kita?”
Ingin menjadi apa kita nanti adalah apa yang kita lakukan sekarang. Masa depan adalah hari ini. Lanjutnya, mengutip sebuah pernyataan umum yangs sudah terlontar ribuan kali dari ratusan atau bahkan ribuan mulut orang.
Tapi yang satu itu saya baru mendengarnya. Dan membuat dahi saya berkernyit, berpikir keras tentang nalar bertemunya. Jangan kawatir, saya akan bertanya padanya lagi.
Rasanya ini hanya persoalan religiusitas yang berbeda-beda, dan saya belum sampai pada titik itu. Atau justru Anda, yang juga tidak paham, telah melampauinya, hingga yang satu ini tertinggal dari langkah religi anda?[]
[010608]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar