Sabtu, 14 Juni 2008

Bangsa yang Gemar Membanggakan Diri

Ryan Sugiarto

Kita ini bangsa yang gemar membanggakan diri. Yang baru-baru terjadi adalah meroketnya Barak Obama sebagai calon presiden Amerika paling kuat. Kenapa justru Indonesia yang bangga? Dan dari sisi mana kita membanggakannya.
Kecemerlangan Obama dalam konvensi Parta I Demokrat , mengalahkan Hillary Clinton, menjadi tanda paling mutakhir bangsa ini selalu membanggakan diri. Bahkan ketika ia tidak mempunyai apa-apa untuk dibanggakan. “Obama, anak calon presiden itu?Ia pernah sekolah di Indonesia lho. Sekolah selama dua tahun di sekolah dasar di Indonesia. Calon presiden itu pernah tinggal di Indonesia. Ya, dia bahkan sempat sekolah disini.” Bgitu kira-kira Indonesia menaruh bangga dengan pernah menjadi tempat tinggal calon presiden Obama.
Budaya ini memang sering melekat pada orang-orang ndonesi. Bapakku orang penting didesa, bapakku seorang dosen, Itu lho masku, seorang mentri, misalnya.
Bangga dengan apa yang dilakukan orang lain, tapi diri sendiri tetap jalan di tempat. Kebanggaan semu semacam ini laik untuk segera diolah untuk bangga dengan karya sendiri. Bangga karena dirinya bergerak dan menghasilkan apa yang patut dibangakan.
Kebanggaan semu, hanya meninabobokkan dan membuat besar, seperti busa. Hliang tertiup angin. Tak mantap. Maka mari mulai bangga dengan diri sendiri. Dengan cara membuat karya senyatanya. []
[100608]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar