Ryan Sugiarto
Tak seorangpun yang bersemangat untuk memperingathi hari buku nasional tahun ini (17 Mei). Tak seperti sesudahnya, orang memperingati hari kebangkitan (20 Mei) dengan suasana yang lebih meraiah dan bagi sebagian orang mengarukan. Hingga seluruh TV siaran bersama, media membuat edisi khusus berhalaman-halaman.
Hari buku tahun ini juga tertutupi oleh perebutan Piala Uber yang mempertemukan iNdonesai dengan juara bertahan China. Meski kalah telak 3-0.
Belum ada yang istimesa memang dari yang namanya buku di negeri ini. Bahkan ia mengalami satu pukulan lagi yang kemudian memisahakn jaraknya dengan manusia indonesia, Harga Kertas naik. Setelah harga minyak dunia mendahului kenaikannya.
Karena buku belum menjadi konsums primer bagi sebagian besar rakyat negeri ini.
Ia juga belum menjadi kaki-kaki bagi perjalanan menuju perhaban yang lebih cerah (pencerahan).
Tapi…dengan sangat singkat saya menyampaikan ucapan itu kepadakolega saya
“Selamat hari buku nasional”
Dan berbalas “Iya, met hari buku nasional”
Itu saja. []
[010608]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar